Sebuah
pertunjukan hampir selalu tak lepas dari kegiatan dokumentasi perekaman gambar,
demikian pula dengan pertunjukan tari yang diproduksi Mugi Dance. Mengusung
tema perempuan, kelompok tari pimpinan Mugiyono Kasido bakal menggelar dua
nomor karya tarinya dalam versi dua dimensi.
Tari yang dibabar
adalah “Lingkar” dan “Surat Shinta”. “Lingkar’ merupakan tari yang
menggambarkan perjuangan kaum perempuan dalam mempertahankan eksistensinya
sehingga mengalami masa kejayaan. Sedangkan “Surat Shinta” mengusung isu
gender, dimana sajian yang bersumber dari kisah Ramayana ini menampilkan figur
Shinta yang menolak menjalani pati obong sekadar untuk membuktikan
kesetiaannya.
“Surat Shinta”
yang diproduksi pada 2002 silam merupakan tari topeng kontemporer hasil
kolaborasi Mugi Dance dengan seniman dari Thailand. “Sajian ini menarik karena
penari topeng yang bagus saat ini cukup langka, sedangkan semua tokoh dalam
sajian tersebut memakai topeng, termasuk figure kera”, papar Nuri Aryati,
manager Mugi Dance, Rabu ( 7 /7) kemarin.
Kegiatan yang
terbuka bagi masyarakat luas ini bakal dilangsungkan di Gedung Kesenian Solo
(eks Solo Theater) pada Jumat (9/7) pukul 19.30 malam besok. Dalam kesempatan
itu pula, bakal dilangsungkan diskusi tentang tari yang disajikan dalam format
layar lebar serta pameran poster pementasan karya Mugi Dance yang berlangsung
di dalam maupun luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar